Sumber :http://www.ditpsmk.net/
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meresmikan bentuk kerjasama tentang Pemberdayaan SMK Bidang Konstruksi (Teknik Gambar Bangunan) pada hari Kamis, 17 Maret 2016, melalui penandatanganan MOU antara Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan SMK dan Ditjen Bina Konstruksi.
Langkah konkrit adalah pada bulan Mei dan Juni 2016 menyiapkan guru-guru Teknik Gambar Bangunan mengikuti uji assesor LSP. Saat ini Ditjen Dikdasmen dan Ditjen Bina Konstruksi sedang menyiapkan 200 SMK sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1). Penyiapan ini telah dimulai oleh Direktorat Pembinaan SMK dengan menggandeng BNSP dalam bentuk Bimbingan Teknis Pembentukan LSP P1 hingga akhir bulan April dan bagi SMK yang terpilih akan dilanjutkan denga pendampingan teknis yang akan dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni 2016.
Dalam pembentukan LSP P1 Ditjen Bina Konstruksi akan menyiapkan sekurang kurang 600 assesor yang handal. penyiapan assesor yang handal ini akan di pusatkan di Balai Pelatihan Jasa Konstruksi yang merupakan unit Pelaksana Teknis Ditjen Bina Konstruksi di daerah dan akan dimulai pada bulan Mei 2016.
Sebelumnya pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar 300 triliun untuk pengembangan infrastruktur tanah air, untuk mewujudkan hal tersebut maka dibutuhkan tenaga kerja yang termpil dan berkualitas. Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) yang tugas utamanya menyedikan tenaga yang terampil tingkat menengah harus mampu menjawab kebutuhan tersebut. Dengan adanya bentuk kerjasma ini, Ditjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Ditjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersepakat bekerja sama untuk Pemberdayaan SMK Bidang Konstruksi untuk menyediakan 750.000 orang tenaga kerja konstruksi bersertifikat dalam waktu 5 tahun ke depan(2015-2019).

Selain itu penyiapan Tempat Uji Kompetnsi (TUK) dilaksanakan melalu sinergi sumber daya Ditjen Dikdasmen dan Ditjen Bina Konstruksi. Fasilitas TUK yang dimaksud mencakup penyiapan sarana prasarana di SMK ataupun peralatan praktik . Selain kerjasama diatas Ditjen Bina Konstruksi akan memfasilitasi pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan bagi seluruh SMK Bidang Konstruksi se-Indonesia, dan juga Guru SMK Bidang Konstruksi akan diberikan kesempatan program pelatihan kerja praktis yang berlangsung di dalam situasi pekerjaan yang sebenarnya di proyek-proyek pemerintah. 
Melalui sinergi yang baik antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian PUPR, diharapkan tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi bidang konstruksi di SMK melalui program dan kegiatan pelatihan serta sertifikasi calon tenaga kerja konstruksi tingkat terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri dapat terwujud. Dukungan dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas SMK menjadi kunci guna mewujudkan lulusan SMK yang mampu berkarya membangun bangsa.