5 Pesilat SMK Panca Bhakti Banjarnegara memboyong 5 emas pada Open Tournament Pencak Silat Yogyakarta Championship 2 Tahun 2017. Kejuaraan diselenggarakan di GOR Sportarium Universitas Muhamadiyah Yogyakarta tanggal 14 Oktober 2017.

Torehan 5 medali emas dan 1 perak ini menurut M. Fajar Amruloh, guru pembimbing,sangat bagus dan membanggakan karena melihat persaingan yang cukup ketat dari masing-masing atlet yang berjumlah 3200 atlet dan.datang dari berbagai kota di seluruh Indonesia.

5 mendali emas pada nomor tanding masing-masing diraih oleh:
1. Anis Jumaina kelas XI TGB
2. Atik Sulistyowati Kelas XII TKJ
3. Guntur Yulianto Kelas XII TEI
4. Handre Shifa Kelas XI TKJ
5. Putu Wijaya Kelas XI TKJ
6. M. Dwi Savei Kelas XII TSM mendapat mendali perak

Ribuan pesilat dari berbagai perguruan di seluruh Indonesia berkumpul di Yogyakarta. Mereka datang untuk mengikuti acara Pencak Malioboro Festival (PMF) 2017 yang digelar hari ini, Jumat (18/8/2017) hingga Minggu (20/8/2017).

“Berbagai perguruan silat dari Padang Sumatera Barat, Betawi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Yogyakarta serta pesilat dari luar negeri, Jepang, AS, Singapura datang di acara PMF tahun ini,” ungkap salah satu panitia Whani Darmawan di lapangan Sewandanan, Puro Pakualaman Yogyakarta, Jumat (18/8/2017). 

Whani mengatakan jumlah peserta PMF dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatkan. PMF telah berjalan lima kali ini sejak tahun 2012. Peningkatan jumlah itu terutama pada saat pawai di sepanjang Jl Malioboro hingga Alun-alun Utara. 
“Acara akbar tahunan ini diharapkan dapat membangkitkan kembali, melestarikan serta mempopulerkan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa Indonesia,” kata Whani didampingi Humas panitia Shinta Kertasari.

Dia menambahkan berbagai kegiatan pencak silat selama PMF 2017 ini bisa menjadi ajang promosi pariwisata Yogyakarta. 

Selain ribuan pesilat dari berbagai penjuru Indonesia dan perguruan silat, ada pula peserta dari luar negeri yang telah mengikuti beberapa kegiatan.

Shinta menambahkan berbagai kegiatan digelar selama tiga hari diantaranya workshop pencak silat dari berbagai aliran di nusantara. Pencak silat tidak hanya tentang beladiri atau olahraga saja. Tetapi mengandung banyak unsur seperti seni dan budaya.

Menurutnya aalam acara itu ada lomba koreografi silat. 

Gerakan silat dipadukan dengan gerak tarian yang dikemas dengan gerak koreografi. Koreografi silat ini menampilkan bahwa pencak silat sebagai sebuah budaya.

“Pertunjukan silat bukan hanya bela diri tetapi juga susunan koreografi budaya pencak silat yang indah. Mencakup tata gerak, bagaimana kostum, bagaimana menampilkan silat lebih indah dan tidak hanya jurus saja,” kata Shinta.

Selain lomba koreografi yang diikuti 49 peserta dari berbagai daerah lanjut dia, selama kegiatan juga digelar workshop silat dari berbagai perguruan dan aliran.

“Puncak acara nanti saat pawai pencak silat di sepanjang Malioboro pada hari Minggu sore. Ada ribuan pesilat tumpah ruah di Malioboro dan mereka akan unjuk kebolehan seni silat masing-masing perguruan,” pungkas dia.

Sumber: https://news.detik.com