SMK Panca Bhakti Banjarnegara menerapkan budaya industri dengan menerapkan Program 5R. Program 5R ini sebagai wujud menanamkan mentalitas/Budaya industri disekolah. Penanaman mentalitas kelas budaya industri meliputi prinsip-prinsip 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Keselamatan Kerja (Duga-Bahaya), Kerjasama Kelompok, Orientasi pada kualitas proses dan hasil kerja, ‘Kaizen’ (perbaikan/penyempurnaan secara terus menerus), dan pemecahan masalah secara sistematis.
Terciptanya kebiasaan bekerja sistematis, efisien, dan efektif menjadi tujuan utama program Kelas Budaya Industri. Mentalitas yang terbentuk diharap bisa membuat generasi penerus ini dapat terserap dengan baik di lapangan kerja nyata.
Pada tanggl 30 Nopember 2018 SMK Panca Bhakti Banjarnegara mendapatkan asesmen oleh Tim dari Pintar Bersama Daihatsu. Asesmen ini berupa peninjauan penerapan Buadya Industri di semua lini, semua jurusan/program studi.
Kebiasaan pendukung budaya kerja pada industri adalah bagaimana
berperilaku saat berjalan, saat menggunakan fasilitas umum, rapat, makan, dan ketika
berinteraksi dengan lingkungan kerja yang lain. Tata nilai yang ditunjukkan dalam
berperilaku misalnya, kerjasama,
hati-hati, peduli, tanggungjawab,
disiplin, jujur, sopan, dan
mengutamakan kepuasan pelanggan.
Termasuk dalam hal ini adalah
perilaku belajar mandiri, diskusi,
memperhatikan semua rambu kerja,
mempromosikan K3, 5S dan
produktivitas kerja. Hal ini disebut
sebagai perilaku kontekstual, yang
diharapkan dapat mendukung
pelaksanaan tugas utama dengan
baik. 
Situasi
dan kondisi di bengkel, ruang kelas, halaman, kamar mandi, gudang dan perkantoran di
SMK belum memiliki standar seperti di industri terkemuka sebagai tempat kerjanya kelak,
tempat kerja yang tidak tertata rapi, dan penempatan alat yang berserakan. Hal demikian
membuat siswa memiliki budaya kerja yang cenderung menimbulkan pemborosan,
kecelakaan kerja, dan tidak peduli dengan produktivitas.