Istilah Window Shopping biasa diartikan sebagai kegiatan jalan di pasar atau di mall hanya sekedar melihat-lihat saja tanpa belanja sesuatu.Dalam model pemebelajaran window shopping kegiatan siswa berjalan-jalan melihat-lihat hasil pekerjaan kelompok lain. Klik untuk liat Video Pembelajarannya
Siswa berkunjung/ melihat-lihat hasil kelompok lain bukan berarti tidak menadapat apa-apa. Siswa yang berkunjung akan mendapat ilmu. Bisa dikatakan bahwa model ini disebut dengan belanja ilmu. 
Dalam model pembelajaran Belanja Ilmu siswa tidak hanya melihat-lihat hasil pekerejaan kelompok lain tetapi juga mencatat hasil pekerjaan tersebut untuk saling berbagi dengan anggota kelompoknya. Sehingga setiap anggota yang berkunjung juga berbelanja ilmu untuk oleh-oleh anggota lainnya khususnya anggota yang bertugas sebagai “penjaga toko”. 
Model pembelajaan ini sangat menarik. Dalam pembelajaran menggunakan model ini di samping adanya kerja kelompok juga terdapat kegiatan tutor sebaya.Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan juga memberi latihan yang bersifat pemecahan masalah.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut : 

  1. Siswa dibuat menjadi beberapa kelompok 
  2. Guru membagikan soal yang berbeda kepada tiap-tiap kelompok.
  3. Soal diusahakan merupakan soal pemecahan masalah. Agar lebih adil pemberian soal dengan cara diundi. 
  4. Secara berkelompok siswa mengerjakan soal yang telah diberikan guru. Hasil penyelesaian soal ditulis dalam selembar kertas manila atau sejenisnya.Dalam kegiatan ini guru memberikan bimbingan seperlunya. 
  5. Hasil pekerjaan tiap kelompok kemudian di pajang di dinding sekitar kelas.Kegiatan inilah yang diumpamakan membuka toko di Mal. Tentu saja dengan penyelesaian soal sebagai pajangannya. 
  6. Dilakukan pembagian tugas tiap kelompok. Ada anggota kelompok yang bertugas menjaga toko dan yang lainnya berjalan-jalan untuk mengunjungi toko kelompok lain. 
  7. Siswa sebagai penjaga toko diharapakan mampu memberi penjelasan kepada anggota kelompok lain yang membutuhkan penjelasan terkait penyelesaian yang dipajang. 
  8. Untuk itu dianjurkan memilih penjaga yang mampu berkomunikasi dengan baik dan memahami hasil pekerjaan kelompok. Pada kegiatan inilah munculnya aktifitas tutor sebaya. 
  9. Bagi anggota kelompok yang betugas berkunjung pada kelompok lain di samping berhak menadapat penjelasan juga berhak memberi masukkan dan koreksi terhadap pekerjaan kelompok yang dikunjunginya dengan menuliskannya di lembar pekerjaan kelompok tersebut.
  10. Kelompok yang berkunjung mencatat pekerjaan kelompok yang dikunjungi.
    Setelah waktu yang telah ditentukan selesai, masing-masing anggota yang berkeliling kembali ke kelompok asal. 
  11. Setelah kembali anggota kelompok bertukar informasi berdasarkan hasil kunjungan yang telah dilakukan. 

Selanjutnya guru berkeliling untuk mengecek hasil pekerjaan dan melihat hal-hal yang perlu diperbaiki dan memberikan komentar terhadap hasil pekerjaan tiap-tiap kelompok.
Guru melakukan konfirmasi berupa umpan balik dan koreksi terhadap pekrjaan tiap-tipa kelompok secara klasikal.
Untuk mengetahui pemahaman siswa dilakukan kuis secara individu dengan soal yang tipenya sama dengan soal yang telah dikerjakan oleh semua kelompok. 
Referensi: https://goeswarno.blogspot.com