Sep
07
2017
“Pak kelase rame, kok ora diajar sih…bocahe padhe mayeng”, demikian sekelumit kalimat yang keluar dari guru petugas piket. Rame di grup wa guru. “guru tetap harus di kelas dampingi mereka” kata salah satu guru senior. “itu hanya pas untuk mereka yang prakerin”, kata guru yunior. “Dudu kelas Maya tapi kelas mayeng-mayeng”, kata salah satu pejabat jurusan.
Kesalahpahaman yang ada biasa terjadi jika bisanya kelas itu anteng dikelas, tiba-tiba siswa pada keluar (mayeng-mayeng) mencari koneksi internet. Ini adalah metode pembelajaran yang salah satu guru gunakan, sehingga guru lain, piket, kepala sekolah tentu harus memaklumi. Cara guru ini untuk menyampaikan materi melalui pembelajaran Kelas Maya yang sudah direkomendasikan untuk digunakan di Indonesia bersamaan dengan lahirnya Kurikulum 2013.
Saya berfikir apakah demikian tupoksi seorang petugas piket? Mengevaluasi metode yang digunakan guru?
Keberatan dari guru piket terhadap pelaksanaan metode pembelajaran menggunakan Kelas Maya adalah bentuk dari kekawatiran yang berlebihan. Stigma belajar dikelas, tenang, anteng akan beralih menjadi pembelajaran yang mayeng-mayeng (baca: istilah oleh petugas piket).
Perubahan stigma pembelajaran/proses pembelajaran yang harus dikelas, tenang bin anteng cenderung guru menguasai semua proses pembelajaran berarti pembelajaran terpusat pada guru (guru centris}. Guru cenderung menggunakan metode ceramah. Apakah ini yang akan dipertahankan oleh Guru Petugas Piket? Padahal dalam sambutan Menteri Pendidikan RI menegaskan untuk siswa diajak keluar kelas sebagai salah satu metode pembelajaran agar belajar dari lingkungan atau memanfaatkan lingkungan sebaagai sumber belajar.
Berikut saya tuliskan beberapa kebaikan yang dapat diambil dari pelaksanaan metode pembelajaran menggunakan Kelas Maya. Salah satunya menganalisis hasil ulangan
Melihat hasil setelah siswa mengerjakan ulangan di Edmodo,berikut akan saya bahas lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan dari Bapak Wahyu Prasetyo di Melihat hasil Ulangan Edmodo. Untuk langkah-langkahnya adalah :
1. Kita masuk pada kelas kita
2. Kita Klik Turned in,maka akan terlihat pada gambar berikut:
3. Kursor kita dekatkan pada salah satu hasil nomor di Question Breakdown,maka akan dapat kita ketahui analisis mengenai berapa prosen (%) siswa yang menjawab soal tersebut. Dapat dilihat pada shadow (correct 94%= yang menjawab benar soal tersebut adalah 94% siswa, incorrect 6% berarti yang menjawab salah adalah sisanya 6%)
Dari gambar no. diatas juga terlihat angka 15/15 berarti telah mengerjakan jumlah soal 15 benar 15 (benar semua). Jika tertulis 12/15 berarti benar 12 dari 15 soal.
Dari gambar no. diatas juga terlihat angka 15/15 berarti telah mengerjakan jumlah soal 15 benar 15 (benar semua). Jika tertulis 12/15 berarti benar 12 dari 15 soal.
Metode pembelajaran baru dengan nama metode Kelas Mayeng-mayeng…