Semua persiapan itu bertujuan agar pelaksanaan ujian berlangsung lancar, aman dan terkendali, diharapkan mendapatkan hasil yang gemilang sesuai dengan harapan semua pihak, pihak sekolah, pemerintah serta pihak siswa dan orang tua.
Padahal kalau kita pelajari lebih dalam, tulisan yang kedua tersebut justru lebih mengena. Bukankah kalau hati kita senang dan bahagia maka akan terasa nyaman dan ringan dalam melakukan sesuatu termasuk mengerjakan soal-soal ujian?
Menurut kamus bahasa indonesia kata Senang ada 3 makna yaitu :
a puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa, dan sebagainya: semua bantuan itu akan diterima dengan –; kini hatiku — setelah semua tugas terselesaikan
b betah: saya selalu — tinggal di daerah yang dingin
c berbahagia (tidak ada sesuatu yang menyusahkan, tidak kurang suatu apa dalam hidupnya): ia cukup — dengan kehidupannya sekarang
d suka; gembira: dengan — ia menyambut kelahiran bayinya
e sayang: orang tuanya — kepada calon menantunya
f dalam keadaan baik (tentang kesehatan, kenyamanan, dan sebagainya): sudah beberapa hari ini saya merasa tidak –; kami selalu dalam keadaan —
g mudah; serba mudah; praktis: — memakai kompor ini
Dari dua makna itu sangat jelas bahwa tenang lebih mengesankan tidak ada gerakan yang melampaui/harus diam siswa akan merasakan suasana yang seperti tegang/ketegangan. Sedangkan makna dari senang adalah suasana yang rileks, enjoy dan menyenangkan tentunya.
Sebagaimana tulisan Siti Nazarotin yang ditulis di Kompasiana menyampaikan kalimat tersebut menurut lebih menginspirasi bagi sivitas akademika (siswa dan guru) atau khususnya yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dan dapat mempengaruhi kejiwaan peserta ujian sehingga bisa mengikuti ujian dengan hati senang dan bahagia. Tentu harapannya adalah ujian akan berlangsung lancar, aman, nyaman dan hasilnya akan lebih lagi.
Oleh karena itu tidak salah jika anggapan tersebut kita hilangkan dengan cara memasang tulisan-tulisan yang bisa membangkitkan semangat dan perasaan nyaman kepada anak-anak yang sedang menjalankan ujian.