SMK Panca Bhakti Banjarnegara melalui ekstrakurikuler PMR bekerjasama dengan PMI Banjarnegara mengadakan donor darah. Kegiatan ini rutin dilakukan. Di awal tahun 2019 ini diselenggarakan pada tanggal 24 Januari 2019. Guru dan siswa sangat antusias..terbukti peserta donor dengan tertib mengantri. Pada ba’da Sholat Dhuhur terkumpul 65 kantong…

Pengetahuan Tentang DonorDarah

 Darah adalah sesuatu yang dapat dengan mudah kita donasikan karena tubuh kita akan terus mengisi ulang untuk menggantikan jumlah darah yang hilang. Rata-rata orang dewasa memiliki 5 liter darah yang terus berputar dalam tubuh. Pada umumnya, tiap sel darah akan dipecah untuk kemudian diganti dengan sel darah baru setiap 120 hari. Sebaliknya, darah hasil donor ini hanya bisa bertahan hingga 42 hari. Usia yang pendek ini berarti donor darah selalu dibutuhkan dan perlu didonasikan secara teratur. 
Donor darah di Indonesia diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 2/2011 tentang pelayanan donor darah yang diatur oleh Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai tujuan sosial dan kemanusiaan. Donor darah di bawah pengawasan PMI juga dijamin UU No. 36/2009 tentang Kesehatan, bahwa pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan donor darah yang aman, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Siapa saja yang bisa donor darah?
Semua orang yang berusia 17-65 tahun boleh mendonorkan darah. Tetapi, calon pendonor baru dikatakan layak jika lolos pemeriksaan kesehatan sebelum mendonorkan darah. 

Donor darah dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring, dan dilakukan oleh petugas kesehatan profesional yang terlatih. Sebuah jarum steril akan dimasukkan ke kulit di bagian siku dalam selama 8-10 menit sementara satu liter darah dan beberapa tabung sampel darah dikumpulkan. Setelahnya, petugas akan menutup area bekas suntikan dengan perban. 

Istirahat: 

Anda akan diberikan waktu memulihkan diri dengan menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh penyelenggara donor darah untuk mengisi kembali tenaga setelah kehilangan banyak volume cairan. 
Setelah donor darah, Anda tidak akan merasakan apa-apa — Anda bisa pulang dan melanjutkan rutinitas harian Anda — walaupun sebagian kecil orang mungkin akan merasakan pusing, sakit perut, atau timbul memar pada area bekas suntikan. Sangat jarang, pendonor mengalami hilang kesadaran, kerusakan saraf, atau kerusakan arteri. 

Apa yang harus dilakukan sebelum donor darah? 

Cukupi asupan gizi dan cairan tubuh Anda dengan makanan dan minuman kaya zat besi, seperti daging merah, ayam, ikan, produk susu, kacang dan biji-bijian, dan bayam. Hindari makanan berlemak, seperti fast food atau es krim, yang bisa mengecoh hasil tes darah. Jika darah Anda mengandung terlalu banyak lemak, darah Anda tidak akan bisa diuji untuk penyakit menular dan darah Anda tidak bisa digunakan untuk transfusi. 

Hindari pula konsumsi alkohol menjelang hari-H donor darah.

Di malam menjelang donor darah, usahakan Anda mendapat cukup tidur. Perbanyak minum air putih atau minuman non-alkoholik lainnya sebelum donor darah.

Di hari-H donor darah, pakai pakaian yang lengannya mudah digulung hingga di atas siku, atau pakai kaos oblong. 

Apa yang harus dilakukan setelah donor darah? 

Perbanyak asupan cairan dan makanan. Hindari alkohol hingga 24 jam setelah donor darah.

Anda bisa melepas perban 5 jam setelah donor. Jika Anda mengalami perdarahan, angkat lengan di atas kepala dan berikan tekanan sampai perdarahan berhenti. Jika terasa sakit, kompres es selama 24 jam pertama. Jika sakit berlanjut, kompres dengan air hangat.

Jangan mengangkat barang berat atau melakukan aktivitas berat dengan lengan Anda selama seharian.

Jika Anda merasa lemas, pusing, atau mual setelah mendonorkan darah, hentikan segala hal yang sedang lakukan dan duduk atau berbaring selama beberapa saat sampai Anda merasa lebih baik. 


Apakah pendonor akan diberitahu jika ternyata mengidap suatu penyakit berdasarkan hasil tes darah?

Hasil tes darah adalah informasi pribadi dan rahasia. PMI tidak akan membocorkan hasil tes positif kepada siapapun, kecuali donor dan jika diwajibkan oleh hukum.

Pendonor yang terbukti positif terhadap HIV atau penyakit menular lewat darah lainnya akan segera diberitahukan oleh PMI dan mendapatkan kesempatan untuk konseling dengan konselor kesehatan profesional dari PMI.

PMI menyimpan catatan dari orang-orang yang memiliki risiko menyebarkan penyakit lewat transfusi. PMI akan diwajibkan oleh hukum untuk melaporkan segala informasi berisiko kepada Kementerian Kesehatan dan badan pemerintahan lain yang bersangkutan, jika diperlukan.

Informasi donasi juga bisa digunakan secara rahasia untuk penelitian medis.

Bisakah terjangkit HIV dari donor darah?
Tidak. Anda tidak bisa tertular HIV atau penyakit menular lainnya melalui donor darah legal.

Prosedur donor darah yang diawasi oleh PMI dan pemerintah terjamin keamanannya. 

Petugas kesehatan akan menggunakan perlengkapan steril dan sekali pakai untuk setiap pendonor, yang akan dibuka segelnya dan dibuang atas pengetahuan Anda.

Apa yang akan dilakukan PMI terhadap darah donor?
Darah donor yang terkumpul akan dikirim ke laboratorium untuk diproses — dibagi sesuai kebutuhan, misalnya sel darah merah, plasma, platelet darah dan/atau cryoprecipitaten. Darah donor kemudian siap untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit di Indonesia.

Donor darah adalah satu hal sederhana yang bisa Anda lakukan, tetapi bisa membuat perbedaan besar dalam hidup orang lain. Setiap kantong donor darah yang didonasikan bisa menyelamatkan tiga orang yang membutuhkan.